Jumat, 07 November 2014

Bercocok Tanam dengan Hidroponik, Why Not?



Bercocok Tanam dengan Hidroponik, Why Not?
  

Bertanam dengan sistem hidroponik, dalam dunia pertanian bukan merupakan hal yang baru. Namun demikian hingga kini masih banyak masyarakat yang belum tahu dengan jelas bagaimana cara melakukan dan apa keuntungannya. Untuk itu dalam tulisan ini akan dipaparkan secara ringkas dan praktis bertanam dengan cara hidroponik. Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman. 
Dimanapun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut unsur hara (nutrisi), untuk kemudian bisa diserap tanamanan. Dari pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik, dimana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi (hara) sebagaimana yang telah disampaikan dimuka.
Berkebun secara hidroponik (hydroponic) memungkinkan Anda menanam sayuran atau tanaman hias di halaman bahkan di dalam rumah. Sesuai namanya, hidroponik adalah cara bertanam menggunakan media air sehingga tidak memerlukan tanah atau area yang luas. Secara sederhana, hidroponik adalah metode budidaya tanaman dengan menggunakan air yang diperkaya dengan nutrisi, bukan tanah. Hal ini membuat parameter seperti nutrisi, pengendalian hama, dan  pencahayaan lebih mudah dikelola. Hidroponik tidak memerlukan pemakaian herbisida dan pestisida beracun sehingga lebih ramah lingkungan dan sayuran yang dihasilkan pun akan lebih sehat.
Bertanam dengan hidroponik akan menghasilkan tanaman berkualitas baik dan bebas kimia. Ada banyak cara untuk berkebun hidroponik. Kultur air atau dikenal pula sebagai nutriculture atau aquaculture  adalah metode hidroponik dengan merendam akar tanaman dalam campuran kompleks nutrisi. Ada pula yang dikenal sebagai kultur agregat. Ini adalah cara bertanam dengan menggunakan pasir, kerikil atau kelereng untuk tempat tanaman tumbuh. Dengan cara ini, media agregat akan memerangkap nutrisi yang dibutuhkan tanaman sehingga dapat diserap akar.
Dalam sistem hidroponik kontinyu, larutan air yang telah diperkaya nutrisi dialirkan ke akar tanaman menggunakan pompa.  Untuk pertanian skala besar, ini adalah jenis hidroponik yang banyak digunakan.
Untuk menjaga tanaman sehat, beberapa media digunakan untuk mendukung pertumbuhan tanaman serta memfasilitasi distribusi dan penyerapan nutrisi oleh akar. Biasanya, bahan berpori digunakan karena sifatnya yang dapat menahan air.
Keuntungan lain dari berkebun hidroponik adalah bahwa segala parameter untuk budidaya tanaman lebih mudah dikelola dan dikendalikan. Beberapa parameter yang penting antara lain, cahaya, suhu, dan air. Hidroponik dapat dilakukan di dalam dan di luar ruangan. Hidroponik indoor menggunakan sistem pencahayaan khusus  untuk menggantikan ketiadaan sinar matahari. Dengan bertanam hidroponik di dalam ruangan, kelembaban menjadi lebih terkontrol, sehingga membuat  masalah bakteri lebih jarang muncul. Hidroponik bisa mengurangi kerepotan yang umum timbul saat Anda berkebun secara konvensional seperti keharusan menyiangi gulma dan pengendalian hama.

Sumber : 
 
Yahya Shafiyuddin Hilmi
13313 / B4 / Kelompok 6

1 komentar:

  1. M. Fajar Rizky A.P
    13492
    a. nilai penyuluhan
    - Sumber Teknologi / Ide: bertanam dengan media air ( hidroponik ) solusi untuk bertani dengan lahan pekarangan kecil atau keadaan alam tidak mendukung.
    - Sasaran : Pelaku usaha perkebunan dengan luas lahan yang rendah dan akademisi.
    - Manfaat : 1. Dapat mengendalikan dan mengelola parameter untuk budidaya tanaman.
    2. mengetahui teknik hidroponik.
    3. menghasilkan tanaman lebih sehat, baik, berkualitas, dan bebas kimia.
    - nilai pendidikan : bertanam dengan konsep pemenuhan nutrisi dan mencari cara agar tidak hanya tanaman hias dan sayuran yang dapat dibudidayakan.
    b. nilai berita
    - Importance : mengandung informasi yang dibutuhkan untuk petani komersil, karena pelaku usaha tani komersil dapat membudidayakan tanaman dengan luas lahan kecil tetapi produktivitas tetap besar.
    - Consequence : membutuhkan biaya lebih mahal untuk bercocok tanam, karena konsep dasarnya adalah pemenuhan nutrisi yang membutuhkan berbagai macam pupuk larutan nutrisi.

    BalasHapus