Bercocok Tanam dengan Hidroponik, Why Not?
Bertanam dengan sistem hidroponik,
dalam dunia pertanian bukan merupakan hal yang baru. Namun demikian hingga kini
masih banyak masyarakat yang belum tahu dengan jelas bagaimana cara melakukan
dan apa keuntungannya. Untuk itu dalam tulisan ini akan dipaparkan secara
ringkas dan praktis bertanam dengan cara hidroponik. Dalam kajian bahasa,
hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti
kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam
dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam
pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat
bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin
tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.
Dimanapun tumbuhnya sebuah tanaman
akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (hara) yang dibutuhkan
selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk penyangga
tanaman dan air yang ada merupakan pelarut unsur hara (nutrisi), untuk kemudian
bisa diserap tanamanan. Dari pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik
bertanam dengan hidroponik, dimana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan
nutrisi (hara) sebagaimana yang telah disampaikan dimuka.
Berkebun secara hidroponik
(hydroponic) memungkinkan Anda menanam sayuran atau tanaman hias di halaman
bahkan di dalam rumah. Sesuai namanya, hidroponik adalah cara bertanam
menggunakan media air sehingga tidak memerlukan tanah atau area yang luas.
Secara sederhana, hidroponik adalah metode budidaya tanaman dengan menggunakan
air yang diperkaya dengan nutrisi, bukan tanah. Hal ini membuat parameter
seperti nutrisi, pengendalian hama, dan pencahayaan lebih mudah dikelola.
Hidroponik tidak memerlukan pemakaian herbisida dan pestisida beracun sehingga
lebih ramah lingkungan dan sayuran yang dihasilkan pun akan lebih sehat.
Bertanam dengan hidroponik akan
menghasilkan tanaman berkualitas baik dan bebas kimia. Ada banyak cara untuk
berkebun hidroponik. Kultur air atau dikenal pula sebagai nutriculture atau
aquaculture adalah metode hidroponik dengan merendam akar tanaman dalam
campuran kompleks nutrisi. Ada pula yang dikenal sebagai kultur agregat. Ini
adalah cara bertanam dengan menggunakan pasir, kerikil atau kelereng untuk
tempat tanaman tumbuh. Dengan cara ini, media agregat akan memerangkap nutrisi
yang dibutuhkan tanaman sehingga dapat diserap akar.
Dalam sistem hidroponik kontinyu,
larutan air yang telah diperkaya nutrisi dialirkan ke akar tanaman menggunakan
pompa. Untuk pertanian skala besar, ini adalah jenis hidroponik yang
banyak digunakan.
Untuk menjaga tanaman sehat, beberapa
media digunakan untuk mendukung pertumbuhan tanaman serta memfasilitasi
distribusi dan penyerapan nutrisi oleh akar. Biasanya, bahan berpori digunakan
karena sifatnya yang dapat menahan air.
Keuntungan lain dari berkebun
hidroponik adalah bahwa segala parameter untuk budidaya tanaman lebih mudah dikelola
dan dikendalikan. Beberapa parameter yang penting antara lain, cahaya, suhu,
dan air. Hidroponik dapat dilakukan di dalam dan di luar ruangan. Hidroponik
indoor menggunakan sistem pencahayaan khusus untuk menggantikan ketiadaan
sinar matahari. Dengan bertanam hidroponik di dalam ruangan, kelembaban menjadi
lebih terkontrol, sehingga membuat masalah bakteri lebih jarang muncul.
Hidroponik bisa mengurangi kerepotan yang umum timbul saat Anda berkebun secara
konvensional seperti keharusan menyiangi gulma dan pengendalian hama.
Sumber :
Yahya Shafiyuddin Hilmi
13313 / B4 / Kelompok 6
M. Fajar Rizky A.P
BalasHapus13492
a. nilai penyuluhan
- Sumber Teknologi / Ide: bertanam dengan media air ( hidroponik ) solusi untuk bertani dengan lahan pekarangan kecil atau keadaan alam tidak mendukung.
- Sasaran : Pelaku usaha perkebunan dengan luas lahan yang rendah dan akademisi.
- Manfaat : 1. Dapat mengendalikan dan mengelola parameter untuk budidaya tanaman.
2. mengetahui teknik hidroponik.
3. menghasilkan tanaman lebih sehat, baik, berkualitas, dan bebas kimia.
- nilai pendidikan : bertanam dengan konsep pemenuhan nutrisi dan mencari cara agar tidak hanya tanaman hias dan sayuran yang dapat dibudidayakan.
b. nilai berita
- Importance : mengandung informasi yang dibutuhkan untuk petani komersil, karena pelaku usaha tani komersil dapat membudidayakan tanaman dengan luas lahan kecil tetapi produktivitas tetap besar.
- Consequence : membutuhkan biaya lebih mahal untuk bercocok tanam, karena konsep dasarnya adalah pemenuhan nutrisi yang membutuhkan berbagai macam pupuk larutan nutrisi.